-->

Wapres AS Disebut Kesal Usai Berselisih Paham Dengan Trump

Wapres AS Disebut Kesal Usai Berselisih Paham Dengan Trump
Share

Baca Juga

Wapres Amerika Serikat Mike Pence disebut merasa kesal atas kritik yang disampaikan Donald Trump terkait perhitungan suara elektoral yang dimenangkan Joe Biden.

Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence disebut merasa kesal atas kritik yang disampaikan Presiden Donald Trump terhadap dirinya. Hal itu diungkapkan oleh Senator Partai Republik dari Oklahoma, Jim Inhofe.

Inhofe mengatakan jika Pence menyesalkan pernyataan Trump terhadapnya.

"Saya mengenal Mike Pence. Saya belum pernah melihat Pence semarah dia hari ini," kata Jim.

"Saya mengobrol dengannya. Dia berkata, `Setelah semua hal yang telah saya lakukan untuk (Trump)`," tambah Jim.

Pence diketahui berselisih paham secara terbuka dengan Trump pada Rabu (6/1). Pence kala itu mengatakan jika dirinya tidak bisa mengintervensi proses pengesahan pemilihan presiden AS yang akan mengukuhkan kemenangan presiden terpilih Joe Biden.

Pence kemudian meresmikan pandangannya dalam sebuah surat kepada anggota parlemen. Ia menyatakan dirinya tidak memiliki "kewenangan sepihak untuk memutuskan pemilihan presiden" dan tidak dapat mengubah hasil pilpres.

"Merupakan penilaian saya bahwa sumpah saya untuk mendukung dan membela Konstitusi membatasi saya untuk mengklaim otoritas sepihak untuk menentukan suara elektoral mana yang harus dihitung dan mana yang tidak," tulis Pence.

Lebih lanjut, Jim mengaku beberapa hari terakhir sangat sulit baginya karena ia juga menolak ikut memprotes hasil perolehan suara elektoral (electoral college).

"Kami telah menerima telepon. Kami mendapat ancaman... Saya memiliki banyak teman yang sangat, sangat dekat yang marah kepada saya, ketika yang saya lakukan hanyalah menegakkan sumpah saya," ujarnya.

Jim menuturkan undang-undang dan Konstitusi tidak memberikan Kongres wewenang untuk menentang suara elektoral yang disahkan oleh berbagai negara bagian dan Distrik Columbia.

Dia juga berpikir bahwa itu bukanlah sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh Partai Republik.

"Partai Republik selalu membela hak negara. Demokrat adalah orang yang selalu berusaha menasionalisasi pilpres," kata Jim.

Selain itu, Jim mengatakan dirinya tidak pernah merasa dalam bahaya saat massa pendukung Trump menyerbu Capitol Hill pada Rabu (6/1). Tapi dia mengatakan dirinya kesal melihat seseorang mengobrak-abrik mejanya saat sedang menonton televisi.

Wapres Amerika Serikat Mike Pence disebut merasa kesal atas kritik yang disampaikan Donald Trump terkait perhitungan suara elektoral yang dimenangkan Joe Biden.

Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence disebut merasa kesal atas kritik yang disampaikan Presiden Donald Trump terhadap dirinya. Hal itu diungkapkan oleh Senator Partai Republik dari Oklahoma, Jim Inhofe.

Inhofe mengatakan jika Pence menyesalkan pernyataan Trump terhadapnya.

"Saya mengenal Mike Pence. Saya belum pernah melihat Pence semarah dia hari ini," kata Jim.

"Saya mengobrol dengannya. Dia berkata, `Setelah semua hal yang telah saya lakukan untuk (Trump)`," tambah Jim.

Pence diketahui berselisih paham secara terbuka dengan Trump pada Rabu (6/1). Pence kala itu mengatakan jika dirinya tidak bisa mengintervensi proses pengesahan pemilihan presiden AS yang akan mengukuhkan kemenangan presiden terpilih Joe Biden.

Pence kemudian meresmikan pandangannya dalam sebuah surat kepada anggota parlemen. Ia menyatakan dirinya tidak memiliki "kewenangan sepihak untuk memutuskan pemilihan presiden" dan tidak dapat mengubah hasil pilpres.

"Merupakan penilaian saya bahwa sumpah saya untuk mendukung dan membela Konstitusi membatasi saya untuk mengklaim otoritas sepihak untuk menentukan suara elektoral mana yang harus dihitung dan mana yang tidak," tulis Pence.

Lebih lanjut, Jim mengaku beberapa hari terakhir sangat sulit baginya karena ia juga menolak ikut memprotes hasil perolehan suara elektoral (electoral college).

"Kami telah menerima telepon. Kami mendapat ancaman... Saya memiliki banyak teman yang sangat, sangat dekat yang marah kepada saya, ketika yang saya lakukan hanyalah menegakkan sumpah saya," ujarnya.

Jim menuturkan undang-undang dan Konstitusi tidak memberikan Kongres wewenang untuk menentang suara elektoral yang disahkan oleh berbagai negara bagian dan Distrik Columbia.

Dia juga berpikir bahwa itu bukanlah sesuatu yang seharusnya dilakukan oleh Partai Republik.

"Partai Republik selalu membela hak negara. Demokrat adalah orang yang selalu berusaha menasionalisasi pilpres," kata Jim.

Selain itu, Jim mengatakan dirinya tidak pernah merasa dalam bahaya saat massa pendukung Trump menyerbu Capitol Hill pada Rabu (6/1). Tapi dia mengatakan dirinya kesal melihat seseorang mengobrak-abrik mejanya saat sedang menonton televisi.

Related Posts

0 Response

Posting Komentar

Tulis Komentar di Bawah ini

Iklan Atas Artikel

Konten [Tampil]

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel