-->

Paus 7 Meter Ditemukan Terdampar Di Pesisir OKI Sumsel

Paus 7 Meter Ditemukan Terdampar Di Pesisir OKI Sumsel
Share

Baca Juga

BKSDA Sumatera Selatan bersama warga setempat tengah berusaha mengevakuasi paus tersebut agar bisa kembali ke laut lepas.

Seekor paus berukuran tujuh meter terdampar di pesisir pantai Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Minggu (24/1). Paus yang belum teridentifikasi jenisnya tersebut masih terjebak di pantai yang berlumpur.

Kepala Bagian Humas Pemkab OKI Adi Yanto mengatakan paus tersebut saat ini masih hidup, namun belum bisa dievakuasi. Adi mengaku sudah meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel untuk membantu proses evakuasi.

"Sejak ditemukan terdampar kemarin, masyarakat sudah mencoba untuk menolong paus tersebut dengan cara ditarik menggunakan speedboat. Namun karena air dangkal dan pausnya sangat besar, upaya evakuasi oleh masyarakat tersebut belum berhasil. Berat paus tersebut pun diperkirakan mencapai setengah ton," ujar Adi, Senin (25/1).

Adi mengatakan terdapat luka di bagian punggung dan ekor paus tersebut. Menurutnya, masyarakat masih berupaya mengevakuasi paus tersebut pada malam hari saat air laut pasang.

Sementara itu Kepala Seksi Wilayah 3 BKSDA Sumsel Aziz Abdul Latif mengatakan timnya sudah berada di lokasi untuk mengevakuasi paus tersebut. Aziz mengaku pihaknya kesulitan mengevakuasi paus tersebut pada siang hari lantaran air laut surut.

"Memang benar ada bagian tubuh paus tersebut yang terluka. Untuk proses evakuasinya saat ini akan membuat kubangan di sekitar tubuh paus yang terjebak itu agar paus mendapatkan suplai air. Pembuatan kubangan tersebut pun untuk mempermudah proses evakuasi nanti saat pasang," kata Aziz.

Aziz memperkirakan paus tersebut berasal dari kawasan yang tak jauh dari perairan OKI yang berbatasan langsung dengan Laut Bangka. Menurutnya, baru pertama kali paus terdampar di kawasan tersebut.

"Secara geografis wilayah itu dekat dengan pesisir laut Bangka dan terdapat area laut dalam, jadi wajar bila ada paus. Namun kita belum berhasil mengidentifikasi paus jenis apa," ujar Aziz.

Aziz mengimbau kepada masyarakat tak melakukan tindakan yang dapat menyakiti paus, seperti menaikinya. Menurutnya, roses evakuasi pun harus dilakukan hati-hati agar tidak menambah luka yang diderita paus tersebut.

BKSDA Sumatera Selatan bersama warga setempat tengah berusaha mengevakuasi paus tersebut agar bisa kembali ke laut lepas.

Seekor paus berukuran tujuh meter terdampar di pesisir pantai Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Minggu (24/1). Paus yang belum teridentifikasi jenisnya tersebut masih terjebak di pantai yang berlumpur.

Kepala Bagian Humas Pemkab OKI Adi Yanto mengatakan paus tersebut saat ini masih hidup, namun belum bisa dievakuasi. Adi mengaku sudah meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel untuk membantu proses evakuasi.

"Sejak ditemukan terdampar kemarin, masyarakat sudah mencoba untuk menolong paus tersebut dengan cara ditarik menggunakan speedboat. Namun karena air dangkal dan pausnya sangat besar, upaya evakuasi oleh masyarakat tersebut belum berhasil. Berat paus tersebut pun diperkirakan mencapai setengah ton," ujar Adi, Senin (25/1).

Adi mengatakan terdapat luka di bagian punggung dan ekor paus tersebut. Menurutnya, masyarakat masih berupaya mengevakuasi paus tersebut pada malam hari saat air laut pasang.

Sementara itu Kepala Seksi Wilayah 3 BKSDA Sumsel Aziz Abdul Latif mengatakan timnya sudah berada di lokasi untuk mengevakuasi paus tersebut. Aziz mengaku pihaknya kesulitan mengevakuasi paus tersebut pada siang hari lantaran air laut surut.

"Memang benar ada bagian tubuh paus tersebut yang terluka. Untuk proses evakuasinya saat ini akan membuat kubangan di sekitar tubuh paus yang terjebak itu agar paus mendapatkan suplai air. Pembuatan kubangan tersebut pun untuk mempermudah proses evakuasi nanti saat pasang," kata Aziz.

Aziz memperkirakan paus tersebut berasal dari kawasan yang tak jauh dari perairan OKI yang berbatasan langsung dengan Laut Bangka. Menurutnya, baru pertama kali paus terdampar di kawasan tersebut.

"Secara geografis wilayah itu dekat dengan pesisir laut Bangka dan terdapat area laut dalam, jadi wajar bila ada paus. Namun kita belum berhasil mengidentifikasi paus jenis apa," ujar Aziz.

Aziz mengimbau kepada masyarakat tak melakukan tindakan yang dapat menyakiti paus, seperti menaikinya. Menurutnya, roses evakuasi pun harus dilakukan hati-hati agar tidak menambah luka yang diderita paus tersebut.

0 Response

Posting Komentar

Tulis Komentar di Bawah ini

Iklan Atas Artikel

Konten [Tampil]

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel